Cacing Pramuka
“The worst solitude is to be destitute of sinerce friendship”
~Sir Francis Bacon
Gue baru bisa
ngepost setelah jeda beberapa hari,jadwal hari hari gue belakangan ini bakalan
penuh sama latihan basket,beberapa hari mendatang gue bakal ngejalanin lomba
kedua gue,setelah lomba pertama ditelan hidup hidup oleh lawan.Wish me luck.
Rabu,kemaren gue
harusnya ada jadwal Pramuka,tapi gue
bolos dari jadwal itu,lagian bagi gue Pramuka
itu gak penting penting banget ah,di mata guru guru mungkin anak yang imannya
teguh adalah anak yang pintar dalam pramuka,mengikat tali,membuat tandu,keiket
tali di ujung tandu.Ya gue berfikir kalo ini semua gak akan ada pengaruh untuk
kedepannya buat hidup gue pribadi,ya gak mungkin kan gue beli somay terus gue
ajarin abangnya ngiketnya harus simpul jangkar.
Masih inget guru
BK yang gue ceritain dipost gue sebelumnya?,Gue bolos bersama ketiga temen gue
yang ada juga di post gue sebelumnya,harusnya berempat,tapi belakangan
ini,temen gue yang satu nya kena penyakit,dia kena usus buntu.Penyakitnya bikin
gue mikir sesaat,usus buntu? Apa temen gue ini salah makan? Pertanyaan bertubi-tubi
terlontar di otak gue,Apa yang buat dia kena penyakit itu ? ah biasa,mungkin
dia nelen cacing kremi secara gak sengaja.
Kembali ke topik
*nada Tukul.Kemaren gue bolos bertiga,gue pergi tanpa kendaraan ke Chandra
terdekat dari sekolah gue,kita emang udah 3 kali bolos pramuka,dengan alasan
yang sama ‘gak kepake pas beli somay’.Kita
bertiga ngelewatin jalan yang udah gak asing buat kita,dan sampe tujuan,kita
bertiga biasanya stay di TeaBar TongTji-tak,kayak
biasa kita ambil posisi favorit,tapi baru aja kita narik bangku bersamaan,salah
satu dari kami ngeliat guru BK kami yang lagi dikasir,letak kasir dan tempat
kami menarik bangku emang gak jauh,serentak kita bertiga memberikan respon yang
tak lazim,gue yang teriak dengan suara lembut kecewe cewean,satu lagi yang
teriak kayak kerasukan cacing alaska,dan satu lagi pura pura jadi patung,simbol
dari TongTji-tak.
Gue bertiga gak
punya feeling yang sama soal kemana harus pergi melarikan diri,hal itu terbukti
dari hal yang kami lakukan,kami bertiga langsung lari setelah melakukan hal yang
tak lazim.Gue berharap bisa satu tujuan dengan mereka,supaya gue gak bikin
suara suara aneh lagi untuk menuntun mereka mengikuti langkah kebenaran
gue,tapi ternyata gue salah.Gue lari ke tempat paling efisien untuk
ditempati,WC.Salah satu temen gue lari ke KFC,dan satu lagi yang paling buat
gue kecewa,dia lari ngedeket ke tempat dimana guru BK kami lagi berbayar ria di
kasir,sungguh tak lazim.
Gue,manggil
mereka bertiga,mereka akhirnya masuk ke jalan yang benar.Gue mencoba mengintip
dari pelosok WC,tanda tanda guru gue udah gak keliatan,kami keluar dengan
rambut basah,sleting celana yang gak sepenuhnya di atas,dan perasaan kaget kami
yang tak tergantikan.Akhirnya kami berjalan muter muter,dan menentukan tempat
kami untuk stay,karena gak mungkin kami ketempat tadi,bisa bisa kami di jitak
disana.
Kentucky Fantat Chiken,jadi pilihan
kami,3 Yakiniku tertukar oleh uang,selagi menunggu kami masih menebak nebak apa
guru kami melihat sosok kami bertiga.Gue masih inget sampe sekarang,3 Coca cola
di gelas pepsi,yang terisi dua belas batu es,dan tiga Yakiniku yang tertutup
rapat.Kami mulai makan,terasa ada yang kurang kalo gak ada temen kami yang lagi
sakit,entah bualan bualan konyolnya,atau cewe rekomendasi nya yang memang lebih
berkelas daripada yang kami bertiga tau,dia lebih mengenal soal itu.Satu bangku
kosong tak terisi,yang tergantikan oleh tumpukan tas kami~