Senior High Schooler.
Kemarin-kemarin, udah nyoba nulis. Tapi sekrang baru
di-post. Terima aja.
Well, tanggal 13 Juli 2017, untuk pertama kalinya, gue mengikuti
MOS masa SMA.
Sebelumnya, gue tengah menyadari sesuatu ketika menulis ini,
dan ingin gue tuang di sini. Gak kerasa, Blog ini, udah tiga tahun lebih
menjadi tempat gue bercerita. Salah satu ‘buku sejarah’ bagi hidup gue di kala
bocah. Berawal dari patah hati,lahir sebuah diary. Gak pernah lupa, saat itu,
gue lagi di Mall (saat itu Mall tersebut masih fresh/baru) sama temen-temen.
Mau nonton. Sambil nunggu jam, gue mutusin seorang wanita.
Iya gue mutusin untuk menerima keputusan dia bahwa dia
mutusin gue.
Gak lama, gue ajak temen gue ( 2 Orang).
“Yuk.”
“Apa?”
“Cari cewek.”
Ada senyum, terlebih, ada hati yang patah.
Pulang, lahir blog ini, dulu namanya belom seperti yang
sekarang. Ada inisial dari cewek tadi. Makin lama gue mikir, Sebegitu hebatnya
dia sampe menjadi alamat dari buku sejarah tentang gue ? i dont think so. Jadi
gue rubah. Kayak sekarang.
Inget banget, awal-awal gue buat blog.. DI sekolah rame.
Saat itu, gue juga mendapat banyak pujian dari beberapa orang, kebanyakn cewek.
Jujur aja.
Oiya cewek yang dari kemarin gue galau-galauin di post gue
belakangan ini, juga pernah kasih pujian. Saat itu, ketika gue sama dia masih
biasa saja.
“Blog lu lucu loh.”
“Makasih Loh.”
“Keep the good work!”
Gak kerasa, sekarang, cewek itu udah meninggal, Meninggalkan
Lampung.
Udah, lain kali lagi inget-ingetnya.
Oiya, tanggal 13-16 Juli 2017 gue jalanin MOS gue. Excited ?
banget, awalnya. Hari pertama gue sambut dengan perasaan seneng, penasaran.
Memang, berharap banyak artinya banyak juga sakit hatinya.
Jelas, sebagai seorang laki-laki yang haus akan nuansa
pacaran, gue lebih milih untuk memperhatikan lawan jenis, ketimbang sejenis.
Maksudnya, gue lebih perduli sama cewek baru
dibanding cowok baru.
Lah, itu kan, yang semua cowok lakukan. Percaya ama gue.
Alasan seneng di hari pertama masuk sekolah baru kan gitu, bagi yang cowok bisa
cari cewek. Yang cewek bisa dicari sama cowok. Itu juga kan, tujuan laki-laki
baru dateng pagi-pagi ketika hari pertama sekolah.
“Terus-terus, gimana?”
Yah gue seneng sih. Walaupun sebetulnya ekspetasi gue jauh
di atas ini. Gue pikir, bakal ada cewek cantik banget, banget. Ya ada. Tapi
hampir punah populasinya. Banyak yang cantik, tapi murah. Nah loh.
Gue lebih suka, mereka, para wanita, yang diam. Pendiam.
Selalu jalan sama temen-temennya. Bukan diam untuk terus membaca buku, bukan. Diam,
tapi tetep berjalan bersama kawan, yah gakperlu rame-rame, maksud gue, cewek
yang punya ‘geng’ tapi untuk mereka sendiri. Jadi, bukan geng-geng cewek yang
sekali ngumpul ramean. Terus gayanya mewah.
Gue lebih prefer mereka yang punya geng, beranggotakan dua
tiga orang, tampil seadanya, bercanda seadanya. Jalan kemana-mana samaan.
Seakan-akan, geng mereka, ya punya mereka dan hanya untuk mereka.
Cewek-cewek gitu biasanya, kalo udah senyum, manis.
“Ada ? Nemu ?”
Ada, nemu.
Yah tapi gue kecewa ama diri gue. Gue masiih gue yang dulu.
Masih terlalu cemen. Sampe sekarang, belom berani kenalan. Entah, banyak kesempatan.
Guenya aja, tolol.
Dia anak IPA. Gue IPS. Itu juga, yang menjadika gue agak
minder untuk deketin dia. Alasan klasik,
‘Ah, gue bukan levelnya.’.
Sampe sekarang, belom berani kenalan atau ajak ngomong.
Banyak yang nyaranin,
‘ Udah, line aja. Atau DM aja. Gue punya kontaknya, mau ?’
Well, gue gak mau itu. Gue harus kenalan, gue harus berani
ngomong sesuatu dulu di depan dia langsung, baru bakal gue chat. Itu prinsip.
Lalu, hari ini. Gue dapet kabar dari temen sekelasnya. Yang
mana, dia tau bahwa gue adalah pemuja rahasia-nya, bilang ke gue
“Dia deket sama itu tau.
Dia sering main sama itu tau.”
Gue bales sekuat mungkin.
“oh”
Harus diakui, ini adalah patah hati pertama gue di SMA.
How crazy the senior
high school life was ? one week is all it takes to break a someone’s heart.
Well, its no one’s
fault but me.
Gue masih berharap.
Oiya, lupain dulu. Gue mau lanjut cerita tentang SMA.
Di hari pertama, yang tadinya gue seneng dan excited
berujung kecewa. Menyadari para bidadari lebih memilih jurusan IPA. Lebih
kecewa lagi, ketika masuk ruang kelas untuk pertama kalinya. Melihat
teman-teman sekelas. Nggak, temen sekelas gue baik-baik, maksudnya, ya batas
wajar. Seru juga. Di kelas juga ada cewek cantik (banget) kok. Yah overall semuanya baik kok. Cuma, gak seperti apa yang gue
harapkan aja.
Lalu MOS gue lewati dengan baik, gak ada senior yang memperlakukan
junior seperti Sapi Perah. 17 Juli gue masuk sekolah seperti biasa. Sampe hari
ini, sekolah udah mulai berjalan seperti biasa.
So far so good.
Terus, perbedaan SMP SMA yang udah mulai gue rasakan adalah,
Tugas. HELL. Dari dulu gue selalu terbebani dengan tugas. Cuma tugas. Sekarang
SMA, berasa banget bedanya. SMA jauh lebih banyak.
Jelas, gue bakal bikin tulisan tentang si cewek tadi,, di
lain waktu. Itu hal yang pasti.
Yaudah, pergi dulu. Mau makan nasi goreng, ciptaan mama.
Enak.
Nanti gue balik lagi. Kalo ada sesuatu yang bisa diceritain.