Beberapa Hal Yang MASIH Sama
Kali ini gue mau mencoba mendongeng,gue nulis ini 15 Maret.Gue
pingin mencoba mendongengkan kalian satu cerita tentang ‘Beberapa hal yang
MASIH sama’.
Sebenarnya,banyak hal
yang masih sama di dunia ini,seperti perasaan dan sebuah kenangan contohnya.Waktu
memang tetap berjalan,tak pernah terhenti dam angin memang tetap meniup
niup.Kedua hal ini biasanya yang mempengaruhi sebuah perasaan dan sebuah
kenangan.
Ada hal yang bisa hilang,dan ada hal yang tidak akan hilang.Sebuah
perasaan akan hilang,ada perasaan atau sayang yang berkurang di dalam hal
ini,biasanya hilang karena tertelan waktu.Kenangan akan tetap mendesak di satu
posisi,tak akan pernah hilang,walau angin kian menerpa sebuah kenangan.
Tanggal 11,harusnya
menjadi tanggal yang harus gue peringati bareng mantan gue.Tanggal
sebelas,bulan lalu,gue berbicara di telepon secara bersebrangan,duduk di
pojokan kamar,mencari sinyal terbaik.Disana gue sekedar mengucapkan Selamat
anniv dan beberapa wish,salah satunya adalah kalo gue pingin hubungan ini terus
berlayar lebih jauh,dia membalas hal yang sama,dia mengatakan berharap hubungan
ini akan bertahan lebih lama.Malam itu,di tutup oleh kata ‘I love you’.
Setelah mendengar perkataan nya itu hari hari gue lebih
berwarna,disaat itu gue berpikir ‘Dia ternyata sayang ya’.Gue berharap satu
wish kami terkabul.Setelah anniv itu dia lebih baik dari sebelumnya,mengalahkan
rasa PMS nya.
Tapi selain ada beberapa hal yang masih sama,ada juga hal
yang berubah di dunia ini ,’Manusia’.Manusia
berubah.Gue tau soal itu.Tapi sayang orang yang berubah bukan orang yang
tepat.Dia berubah setelah semua kebaikannya,dan gue merasakan perubahan itu
pada dirinya.
Tanggal 14 kami selesai,gue tau ini sudah di ujung.Dari awal
kami memang sudah berada di ujung,bukan hanya kami tapi setiap pasangan.Hanya
tinggal menunggu jatuh,atau berharap angin tak meniup terlalu besar.
Gue di putusin,saat gue lagi pergi sama temen temen gue,hari
yang tadinya baik bareng temen,berubah jadi buruk banget,hati jadi kacau
setelah gue lagi duduk bareng mereka di XXI,dia
ngomong ke gue ‘Aku mau ngomong’ gue
tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Gak kerasa foto ini udah satu bulan, lebih satu hari. |
‘Aku mau putus’ baiklah gue membaca tulisan itu,tahan
beberapa menit,gue hanya bisa menangkap setiap sendu yang menghampiri dan
menerawang dengan tatapan nanar ke layar handphone.Gue
beranikan diri gue untuk membalas,’Ga,ngga,gakkk,gaa’,gue mulai protes pada
kenyataan.
Gue tahan sebisa gue,tapi dia selalu mengelak,alasan alasan
muncul bertubi tubi.Akhirnya dia delete
contact gue.Saat itu gue,resmi putus.Gue udah dua kali begini sama
dia,setelah saat itu dia pergi,lalu kembali,dan pergi lagi seperti saat
ini,mungkin ada hal yang tertinggal.
Pikiran gue mengawang awang,memikirkan suara nya yang masih
jelas di kepala gue bahwa dia mengatakan wish yang sama seperti yang gue
ucapkan.Kadang gue sampe saat ini,dengan perasaan yang sama,masih suka berandai
andai bahwa ini hanya acara super trap,ya
semua cowo abis diputusin ya mikir gitu.
Gue mulai menerimanya,hari hari gue berat untuk dijalani,hingga
saat ini,setelah satu bulan.Mulut gue masih gak tau gimana caranya kasih
senyuman tulus,yang sebelum ini gue mahir membuatnya,gue hanya lupa akan semua
hal itu.
Kemaren gue pergi lagi bareng temen gue.Pada tanggal yang
sama,tempat yang sama,sahabat yang sama,dan satu lagi,perasaan yang sama.Gue
berjalan di tengah ramainya pengunjung kemarin itu,Gue mulai melihat kesofa
yang waktu itu gue dudukin.
gue ambil dari sudut yang sama,seperti sebulan lalu. |
Gue berdiri di depan sofa itu,belum ada gerakan untuk
duduk,gue hanya melihat dengan tatapan kosong akan sofa itu,gue melihat gue
yang lagi murung saat itu,semacam flashback,tapi lebih real.Kebayang waktu
itu,gue bagai orang asing yang ngeliatin diri gue sendiri saat itu.
Gue duduk,hanya untuk mengambil gambar,dari sudut yang
sama,dan perasaan yang sama,gue mengambil gambar,gue gak bisa tahan tenang handphone di tangan,tangan gemeteran,air
mata mengalir di pipi sebelah kanan.
Kemaren unik ya,gue pergi bareng orang yang sama,di luar
maupun di dalam hati gue,ke tempat yang sama kayak tanggal bulan lalu,perasaan
yang sama tentunya gue hadapi disini,hari ini juga terasa berat untuk memijakan
setiap langkah,sama kayak sebulan lalu.
Angin masih meniup niup,Waktu masih berjalan,Gue masih cinta.
Cinta kini bagaikan
batu pantai yang sulit terkikis dalam waktu dekat,memerlukan waktu yang lama
untuk menghancurkannya,dan untuk beberapa air di pesisir pantai yang terus
menggelegar,dia hanya datang dan pergi,menyakiti dan menghancurkan hal lain yang
ia tumpangi.