Pesan Kepada Bintang.

Pesan Kepada Bintang.

(Edisi malam minggu dan spesial post ke 40)

Kamu...

Kamu pasti udah capek kan ngeladenin dia? makanya kamu datang ke aku. Gak apa. Seperti kata Anang di lagu nya, “Datanglah bila engkau menangis.”. Sini, kamu ngedeket. Aku punya bahu untuk kamu bersandar, aku juga punya jemari dingin yang siap mengusap air mata kamu.

Ceritain ke aku, bagaimana dia nyakitin kamu. Jujur sama aku. Ada masalah apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Pasti masalahnya besar banget sampe-sampe kamu datang ke aku lagi. Kerjaan aku memang kayak gini. Nungguin kamu disakitin terus datang ke aku, kamu nangis aku ngobatin kamu, kamu sambuh dan kamu pergi lagi.  

Aku udah biasa kali, sama kejadian yang terus berulang-ulang ini. Ibarat pisau, aku ini udah tajam. Kenapa? Karena tiap saat kamu sama dia, aku terasah. Oh, kamu gak nyadarin itu semua? Baguslah. Aku gak ingin, aku ganggu pikiran kamu. Kamu memang udah punya satria pelindung. Sedangkan aku, seorang sahabat pena. Menulis, menulis, dan menulis.

Nulis tentang kamu, tentang aku, tentang kita. Kamu inget gak, waktu itu aku lagi nulis terus kamu dateng ke aku. Saat itu, di bawah bulan yang terbelah. Kamu sadar gak, kalo saat itu aku bahagia. Aku mau kasih tau kamu sesuatu. Saat itu adalah saat di mana aku pertama kalinya melihat bintang berkedip genit.

Sebenernya, Aku itu cemburu sama bintang. Dia itu indah, terang. Berani untuk bilang sayang yang lebih sama kamu. Dia bisa nyaksiin kamu kapan aja, bisa terangin jalan kamu pulang. Tapi terkadang, aku juga yakin. Bahwa dia cemburu sama aku. Dia memang bisa nerangin langkah kamu, tapi dia gak pernah bisa melangkah sama kamu. Dan aku, adalah satu-satunya orang yang pantas melangkah bersama kamu.

Bukan bintang, aplagi si satria pelindung kamu itu. Seandainya, aku bisa mengatakan ini.

Aku itu seneng, kalo kamu disakitin sama dia. alasannya spele, karena cuma ketika kamu tersakiti, kamu datang kepada aku. Aku kangen kamu.

Aku lihat, kamu kayak kesepian deh sejak kamu gak sama satria kamu itu. Hati aku tau, walau kamu berusaha mengukir lekukan di bibir itu, tapi  sebenernya kamu kesepian kan?

Tumben, biasanya kalo kamu sedih kamu datang ke aku. Kenapa? Kamu masih mikirin dia? bagus. Perjuangin aja terus sampe mampus. Kayak aku gini nungguin kamu. Hah? Aku terlalu kasar ya. Maaf. Aku cuma emosi aja kalo perasaan ini datang. Capek tau, udah nungguin udah perjuangin tapi gak ada hasilnya, jangankan hasil, dilirik aja enggak.

CAPEK.

Hidup dengan deraian air mata yang tak pernah berani untuk menetes. Satu triliun rasa yang bercampur tanpa berani meluap. Ratusan juta kata yang nyumput tanpa berani berteriak.

Sejuta kata untuk sebuah harta. Mencoba menata hingga buta. Meniup-niup padahal tertutup. Menanti padahal tersakiti. Menunggu dengan wajah lugu.

Belom ngerti juga? Kayak di awal, sini kamu ngedeket. Aku punya ratusan saran, sedangkan semua yang kamu punya adalah penyesalan. Coba sini, semua penyesalan kamu kita cocokin sama saran aku.

Satria kamu itu punya apa sih yang bikin dia spesial? Dia kaya atau dia calon raja? Kamu buta atau kamu gila?

Lantas, aku kurang apa? Kurang hebat atau kurang taat? Kurang sayang atau cukup malang?

Oiya satu lagi, kamu kenapa gak kembali ke aku? takut? cemen.

Gak ada yang perlu ditakutin, percaya sama aku ya. Siang akan selalu hangat, dan pagi gak akan pernah sedingin biasanya. Dan untuk malam, tidak akan pernah sesepi ini.

Dan bintang, akan cemburu lagi.

Kardus

Halo, hola.

Selama gue meninggalkan menulis untuk beberapa saat. Mulai dari hari terakhir 2015, sampe ke hari ini tanggal 11. Jelas, banyak banget yang gue alamin dan gue rasain.

Seperti, saat itu di Mall, gue dikira mau nyopet dompet bule yang padahal gue gak sengaja nyenggol tangan dia yang lagi berusaha masukin dompetnya ke pocket. Sumpah, gue gak segila itu. Kalo misalkan gue nyopet, gue ketangkep. Selesai sudah. Gue udah say sorry banyak banget ke bule itu yang padahal gue juga gak merasa salah. Tapi tetep aja, dia masih nilai gue sebagai pencuri. Alhasil, dengan keinginan gue untuk membersihkan nama baik gue. Gue berbicara sama bule itu. Jelas, dia ngomong inggris dan gue ngomong jorok.

Tapi tetep aja, dia menilai gue sebagai pencuri. Ada satu kalimat yang gue inget banget,

“be carreful son!”

Sangar juga ya kalo bule ngomong kayak gitu. Gue yang emosi dia ngomong kayak gitu, pengen banget gue jawabin kata kasar laenya. Tapi karena gue belom pengen mati, gue mengurungkan niat itu.

Cukup kisah tentang anak yang belom siap mati.

Ngomong-ngomong, gue mulai nulis ini tanggal 11 dan baru gue post hari ini tanggal 13. Ngulur karena gak sempet ngepost nya (gue bukan orang sibuk kok, tapi orang sok sibuk.). Dan untuk menulis ini juga, gue butuh dua kali kesempatan nulis untuk menyelesaikan ini. Karena waktu itu, tiba-tiba laptop yang gue pake untuk nulis mati. Abis batre.

Alhasil, gue melanjutkan ceritanya tanggal dua belas, esoknya. Kemaren, gue cuma ambil break kok. Bukan berarti, gue bakal berenti nulis.

“Punya sebuah atau banyak buku tidak menjadikan orang itu sebagai penulis, penulis adalah orang yang tak pernah berhenti menulis, -Alit Susanto (@shitlicious)”

Karena gue udah lama gak ngepost, post ini bakal panjang. Baca aja, ikutin ceritanya, resapi, dalami, hingga kau mati.

Hmm

Gue bingung mau ceritain yang mana duluan,

Oiya.

Di sekolah gue, sekarang lagi demam-demamnya sama blog baru. Gue sebutin dua contohnya aja,

www.jehalicious.blogspot.com , www.amandamarvella.blogspot.com .

Bukan promosi kok, gue Cuma ingin berbagi tentang apa yang terjadi di sekolah gue. Dan inilah yang terjadi, yang lagi ngetrend. Walau gak ngetrend-trend amat sih. Tapi bodo amat lah daripada gada yang gue tulis. Hehe.

Soal review blog itu dari gue, kalo yang pertama. Hmm, pertama gue tau blog itu dan gue baca. Yah menarik juga. Jujur, gue ketagihan. Penulis blog ini temen gue, ketua osis. Sebenernya gue mau bilang kalo isi kedua blog itu malah ke galau-galauan daripada diary, tapi gue sadari lagi, kalo gue liat statistik blog gue belakangan ini, gue juga galau-galauan, kampret lah Jon. Tapi ya sebenarnya terserah sih, terserah penulis apa yang akan dia tulis dan upload. Boleh dilirik tuh blog, datengin aja. Okay? (:

Nah untuk blog yang kedua, ini blog gue yang bantu bikinin. Nama penulisnya sama kayak alamat blog nya. Kalo yang ini kayaknya lebih ngenes lagi deh. Cerita dikit, kalo gue perhatiin si penulis ini di sekolah, dia sih tampak happy-happy aja bareng temennya. Tapi kenapa yang dia tulis beda banget dengan kenyataannya. Yah gue juga gak tau ya,

“Ada luka yang tinggal di dalam tubuh seseorang, tak pernah kelihatan sediktpun karena dibalut dengan sebuah senyum di bibir.”

Dan, balik lagi. Semua terserah penulis.

Hmm, saran aja sih untuk kalian berdua. Kalo kalian bertanya-tanya gimana blog yang bagus itu. Gue cuma bisa bilang dari pendapat gue, bagi gue blog yang bagus gak harus desainnya keren. Ya memang, desain salah satu aspek penting dari blog. Tapi di atas itu, bagi gue isi tulisan adalah yang paling penting. Nah, jadi kalo saran dari gue, “Udah deh, cepet cari topik baru. Tentang hidup lo kek, tentang kekonyolan lu kek, apapun yang menurutlu pantas diceritakan”

GItu aja sih dari gue.

Kalo kalian bertanya-tanya kayak gini :

“Kalo blog lagi trend, apa iya satu sekolah cuma ada dua blog baru itu?”

Maka jawabannya,

“Ya enggak lah. Yang gue masukin ke blog yah yang cewek cakep aja. Yang cowok kan gak bisa bikin ngaceng, jadi gausah dibahas. Cihuy.”

Ngomongin soal blog, jadi kemaren pas di Bali. Salah satu pendamping kelompok gue, guru bahasa inggris di sekolah gue. Nanya ke gue,

“Kamu mau jadi blogger?”

Gue bingung harus jawab apa.

“Temen miss itu ada yang jadi blogger dan penghasilan perbulannya lumayan.” Sambung nya.

Saat itu, gue Cuma jawab

“Nanti deh miss, pikir-pikir dulu.”

Jadi gini...

Jujur, tujuan utama gue bikin blog ini bukan untuk uang. SAMA SEKALI TIDAK. Blog ini, hanya untuk gue menulis kejadian-kejadian yang menurut gue penting di hidup gue. Yah kayak semacam diary gitu. Tadinya, gue udah beli buku keren nan gaul, awal nya sih untuk nulis diary. Tapi, setelah uang gue dilenyapkan oleh buku itu, gue jadi menyesal kenapa gue membeli barang itu. Bukan, bukan karena jelek.

Masalahlnya, tulisan gue gak bagus. Memang, tiap orang font nya beda beda, tapi kenapa gue dapet yang jelek. Gue ngeliat orang-orang diarynya keren-keren. Pas gue coba, niatnya keren kok malah jadi terkesan horor. Maka, dari situlah, gue berpikir mencari pengganti yang pas untuk diary itu sendri. Berdirilah blog ini,

Jadi gitu. GImana blog ini bisa terbentuk. Bukan untuk uang, sama sekali. Dan menanggapi hal itu, yah bagus lah punya penghasilan dari blog. Namun, gue sendiri sih gak mengharapkan gue bakal dapet uang dari sini. Ini lahan cerita gue, lahan untuk moment hidup gue, bukan lahan untuk buka lapak.

Ya gitu deh... Blog ini untuk gue bercerita tentang keseharian gue. Yang gue harap ketika gue besar nanti bisa baca ulang lagi, kejadian gue selama gue SMP ini terutama. (Bakal gue baca lagi, kalo blog ini gak ditutup secara sadis oleh Google.)

Oiyahhhhhh, soal yang gue study tour. Post gue bolong, janji gue bolong gitu. Sumpah, karena itu semua melelahkan. Nah nanti gue berencana mungkin dalam dua post kedepan salah satunya akan gue upload khusus untuk foto-foto gue ketika di sana. Semacam galeri kecil gitu. Kemaren itu, postnya gak ada yang gue selipin gambar satupun, karena gue udah gak niat ngapa-ngapain lagi. Udah capek banget, udah gak sempet mindahin foto-fotonya lagi. Sekarang sih gue lagi nyari-nyari fotonya, lagi kumpulin lagi.

Nah, liat aja nanti jadinya gimana...

Ngomong-ngomong, beberapa hari yang lalu gue baru beli tiga snapback custom tulisan gitu,

Iya pialanya emang mau dipamerin.

1.       Ini Topi, gue juga bingung kenapa gue custom tulisannya kayak gitu. Faktanya, sejauh ini gak ada yang bilang itu sendal.

2.       Twitter, yah itu awalnya sama kayak buku diary gue, niatnya pengen keren tapi malah jadi horor.

3.       Harta Tahta Pevita, yah sisipin nama pacar sendiri gapapa kali ya? Awalnya mau, Harta Tahta Ayunda, tapi karena rima nya lebih cocok pake Pevita, yah jadi pake Pevita.

Kalo kalian perhatiin, di Snapback gue yang Twitter itu ada kalung nemplok. Nah itu, gue beli barengan sama sahabat-sahabat gue pas di Bedugul, Cuma ceban, murah meriah broh.

Di bagian kanan gambar. Gue belom pernah cerita ya, jadi di kanan gambar itu ada kardus sepatu. Isinya barang-barang yang menurut gue berharga. Banyak kenangan dalam kardus itu. Nih,

Gambar 2

Tampak Depan

Dari agak atas.

Dari atas

Dua kertas yang gue maksud

Bakalan gue jelasin satu persatu tentang barang-barang itu,

Pertama, dari foto “Tampak Depan” itu jelas banget ada dua boneka. Itu pokoknya dari cewe deh, dan bakalan gue simpen selama yang gue bisa. Percaya atau enggak, boneka itu kadang bikin gue

nangis sendiri.

Kedua, dari gambar yang kedua juga, itu terlihat jelas kalo ada dua kertas yang gue tempel. Kertas yang putih itu dari cewek yang kasih boneka itu juga, tulisannya “My lovely dear” yang udah dihias sebagus mungkin. Itu bakal gue simpen, karna dibawahnya juga ada tulisan “Keep This :)”.

Untuk soal kertas yang kedua, ada sebuah typograph kalimatnya, sebuah penggalan lirik dari bait lagu The Man Who Can’t Be Moved dari The Script. Untuk yang bikin, jelas bukan gue. Itu dari kakak kelas gue, cewe juga lah. Dia pernah nawarin mau dibuatin atau enggak, lekas gue langsung kepikiran kalimat itu. Cocok banget sama hidup gue, hehe.

“Gonna camp in my sleeping bag, i’m not gonna move.”

DI gambar kedua juga ada cewek yang ngintip. Itu foto mantan gue, masih gue simpen. To be honest, she is one of the best things that ever come into my crazy life.

Ketiga, tumpukan buku itu, itu koleksi novel gue dan untuk buku yang paling tinggi (paling kanan) itu buku gitar gue minjem dari temen gue. Beberapa Novel gue, ada yang gue kasih ke temen gue (cewek juga).  Sebagai kenang-kenangan aja sih, karena gue gak bisa kasih hadiah yang lebih mahal.

Lanjut, ke kotak biru. Itu sebenernya celengan, isinya pena-pena kalo tiba-tiba gue ada ide untuk nulis. Cewek yang nangkring di celengan itu juga cewek yang sama dengan cewe yang ngintip tadi. Di sebelah celengan biru itu, ada plastik. Entah kenapa gue tarok situ, mungkin suatu saat akan gue perlukan.

Terus ke barang merah. Itu CD album original The Beatles. Dapet dari sahabat gue, hadiah ulang tahun gue. Gue suka salah satu lagu di album itu, “Yesterday”. Atas barang berharganya ini di ulang tahun gue, ketika dia berulang tahun gue juga kasih hadiah. Tiga titit-tititan dari Bali. Boom.

Merapat ke plastik permen Sticky. Ini agak konyol kalo gue ceritain, jadi ceritanya dulu Joni saat-saat dia mulai berubah, dia kasih permen ini sebungkus ke gue. Niatnya gak akan gue makan, alhasil, karna gue yang gak mampu menahan nafsu, gue sikat juga itu permen. Jadi sekarang, di dalam sana sisah satu biji permennya dan gue yakin itu juga kalo gue makan sekarang, dua hari lagi gue di opname deh kayaknya.

Nah itu aja sih, sisah-sisah barang kecil, kayak cotton bud. Di situ juga ada balsem, gue gak tau siapa yang iseng naro balsem di situ. Dan itu juga di tengah, ada space kosong seolah menantikan terisi. Gue juga gak tau barang apalagi yang akan ngisi kardus ini, kita liat aja nanti.

Gue nulis ini dari jam sebelas malem, sampe jam dua pagi. Ini jam 2 pagi sumpah dah.

Pantengin aja blog gue, jangan lupa lirik juga blog yang tadi gue bahas.

Untuk sebuah kardus, dan kenangan yang tinggal di dalamnya.

Fiuh...